Berita Liputan 1 - Sebanyak dua orang meninggal dunia yang terkena longsoran gempa air terjun Tiu Kelep di Desa Senaru, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat pascagempa tektonik 5,8 Skala Richter (SR) pada Minggu sore.
Pihak BPBD dan Dikes Pemda KLU telah menerjunkan empat ambulans ke lokasi kejadian bersama personil dan paramedis. Baru bisa dievakuasi lima orang, dua orang meninggal dunia dan sejumlah lainnya luka-luka, seorang dirawat di Puskesmas Bayan, kata Mujaddid Muhas, Kepala Bagian Humas Pemkab Lombok Utara, Minggu (17/3/2019).
Untuk mencapai air terjun Tiu Kelep dibutuhkan waktu sekitar 45 menit dari jalan raya Senaru, wisatawan harus melintasi jalan setapak yang di kiri kanannya terlihat bekas longsoran gempa pada Juli dan Agustus 2018.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat melaporkan data sementara terdapat empat warga di Kabupaten Lombok Timur mengalami luka-luka akibat gempa beruntun yang mengguncang pada Minggu.
"Untuk sementara kami mendapat laporan ada empat orang warga yang menjadi korban," ungkap Kepala BPBD NTB H Muhammad Rum.
Ia menyebutkan, saat ini empat korban tersebut sedang menjalani perawatan. Empat korban tersebut, antara lain Edi Rustaman (30) warga Dusun Dasan Tengah Barat, Desa Sembalun, Beri (16) warga Dusun Kendang Luar, Desa Sembalun. Hamzani (28) warga Kecamatan Jerowaru. Kemudian, Rendi (18) warga Lendang Luar, Desa Sembalun.
"Kesemua korban mengalami luka-luka di kepala dan kaki akibat terbentur reruntuhan bangunan saat terjadinya gempa," terangnya.
Selain menyebabkan korban luka-luka, sejumlah rumah di kabupaten Lombok Timur juga dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.
Ketika ditanya, apakah rumah warga tersebut adalah rumah yang dibangun pemerintah untuk korban gempa sebelumnya pada 2018, dia mengatakan rumah yang dibangun pemerintah atau Rumah Tahan Gempa (RTG) masih berdiri kokoh tanpa ada gangguan. "Tidak ada, semuanya berdiri kokoh."
Sebelumnya, Nusa Tenggara Barat diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan 5,8 Skala Richter (SR), Minggu (17/3) pukul 14.07 WIB atau 15.07 Wita, namun tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menunjukkan pusat gempa bumi terletak pada koordinat 8,30 lintang selatan dan 116,60 bujur timur dengan kedalaman 10 kilometer (km).
Pusat gempa berada di laut pada jarak 24 km timur laut Kabupaten Lombok Timur, 36 km timur laut Kabupaten LombokUtara, 37 km barat laut Pulau Panjang, Kabupaten Sumbawa, dan 63 km timur laut Kota Mataram.[]
Sumber : Akurat.co
Komentar
Posting Komentar