Berita Liputan 1 - Nama mantan pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco baru-baru ini muncul dalam daftar kandidat pelatih yang akan menangani AC Milan menggantikan Gennaro Gattuso.
Sosok Di Francesco jadi nama ketiga yang ditunjuk setelah pelatih Chelsea, Maurizio Sarri dan Mark Van Bommel yang kini masih aktif melatih PSV Eindhoven, lebih dulu muncul dalam daftar rekrutan.
Sebagaimana dilansir dari Football Italia, meski masuk dalam daftar nama yang dipilih untuk menggantikan Gattuso, Rossoneri -julukan AC Milan- masih terus mempertimbangkan nama Di Francesco.
Pasalnya, Aturan dalam sepak bola Italia menyebutkan bahwa seorang pelatih tak bisa mengasuh dua klub berbeda dalam satu musim.
Namun, alasan itu agaknya tak akan terlalu kuat membatasi Milan. Karena, Di Francesco sendiri baru saja menganggur pasca dipecat dari kursi kepelatihan I Giallorossi -julukan AS Roma- pada bulan lalu.
Masuknya nama Di Francesco kemudian dianggap sangat menguntungkan bagi Milan, sebab ia pernah membawa AS Roma berjaya di ajang Liga Champions musim lalu.
Berkat tangan dinginnya, Di Francesco bahkan sukses mengantarkan Daniele De Rossi dkk mencapai babak semi-final. Catatan itulah yang membuat Milan begitu tertarik untuk menjadikannya pelatih tetap.
Terlepas dari latar belakang Di Francesco yang membuatnya dilirik Milan. Alasan utama klub yang bermarkas di Stadion San Siro itu memilih banyak kandidat pelatih baru adalah karena dalam sebulan belakangan performa tim yang diasuh Gattuso itu merosot tajam.
Puncaknya, saat Milan bertemu dengan Torino di pekan ke-34 Serie A Italia, Senin (29/4/2019) lalu, di mana dalam laga tandang ke markas Il Toro -julukan Torino- , Alessio Romagnoli dkk harus pulang dengan rasa kecewa lantaran kalah 0-2.
Setelah kekalahan itu, pihak manajemen klub langsung mengagendakan pertemuan dengan Gennaro Gattuso.
Dalam rapat tertutup itu, Direktur Milan, Leonardo, Ivan Gazidis, hingga sang legenda, Paolo Maldini, dikabarkan terlibat. Pertemuan tersebut diyakini menjadi penentuan kelangsungan nasib Gattuso di San Siro.
Posisi Gattuso kemudian diketahui makin terancam pasca Milan dikalahkan Torino, gara-gara hasil itu, Rossoneri juga harus turun hingga ke peringkat tujuh dan terancam bisa gagal tampil di kompetisi Eropa musim depan.
Padahal, mereka sangat membutuhkan kesempatan bermain di Liga Champions karena keterlibatan mereka disana bisa mendatangkan banyak uang yang kemudian bisa jadi modal di tengah masalah Financial Fair Play.
Meski ada di posisi yang sulit, tapi kemudian muncul angin segar bagi Gattuso. Pasalnya, beberapa laporan mengklaim bahwa klub akan akan tetap mempertahankan pelatih 41 tahun itu setidaknya hingga akhir musim.
Kesempatan itu sebenarnya bisa jadi peluang bagi Gattuso untuk tetap bertahan, tapi dengan syarat bahwa ia harus bisa membawa tim naik ke posisi empat besar yang juga tak mudah, karena hanya menyisakan empat laga sebelum akhirnya kompetisi musim ini usai.
Sumber : Akurat.co
Komentar
Posting Komentar